1. “Rungrado May Day Stadium”, Pyongyang, Korea Utara
Stadion Hari Buruh “Rungrado” ini sebenarnya bukan khusus untuk sepakbola. Sifatnya multifungsi, sehingga kerap digunakan untuk olahraga yang lainnya juga. Stadion ini bisa menampung sekitar 150.000 penonton. Selain yang perempuan, timnas laki-laki Korut pun acapkali bermain di sini. Stadion dengan nama unik ini terkenal sebagai tempat eksekusi mati bagi para jenderal yang mengancam nyawa pemimpin negara, Kim Jong il, dengan cara membakarnya hidup-hidup.
2. “Salt Lake Stadium”, Kolkata, India
Stadion multifungsi lain yang terbesar di India dan menjadi yang kedua di dunia. Stadion ini menjadi rumah bagi dua klub asal Kalkota, East Bengal dan Mohun Bagan. Permainan derby se-kota diantara mereka sangat popular dan dinanti-nantikan para penggemar. Adapun timnas India sering menjadi Yuva Bharati Krirangan sebagai tempat untuk pertandingan home atau kandang.
3. “Estadio Azteca”, Kota Meksiko, Meksiko
Stadion ini pernah menjadi rumah bagi pertandingan final Piala Dunia. Yang pertama tahun 1970, Italia melawan Brazil. Lalu pada tahun 1986, Jerman melawan Argentina. Di daratan Amerika, stadion Azteca memang menjadi yang terakbar. Stadion ini juga menjadi kandang bagi timnas Meksiko dan klub Amerika.
‘
4. “Azadi Stadium”, Teheran, Iran
Stadion Azadi menjadi salah-satu arena paling menyeramkan bagi tim lawan manapun. Lapangan yang berlokasi di Teheran ini menjadi kandang bagi timnas Iran sekaligus dua klub besar di negara tersebut, yakni Perespolis FC dan Esteghlal FC. Mereka adalah rival satu kota yang sering dijuluki sebagai ‘derbi Sorkhabi’. Tiap kali bertemu, auranya akan panas dan cukup intens.
5. “Camp Nou”, Barcelona, Katalan, Spanyol
Mendengar kata ‘Camp Nou’, tentu yang ada di pikiran kita adalah FC Barcelona. Stadion yang dibangun pada tahun 1957 ini mampu menyediakan kursi bagi sekitar 105.000 penonton. Cukup menjadi ancaman tersendiri bagi mental lawan yang bertandang melawan tuan rumah. Di tahun 1999, stadion ini menjadi tempat digelarnya finalnya liga Champion antara Manchester United versus Bayern Munchen.
6. “FNB Stadium”, Johannesburg, Afrika Selatan
Johannesburg sendiri dikenal sebagai Kota Sepakbola. Stadion ini sudah berdiri sejak akhir tahun 80-an. Sebelum menghelat acara akbar Piala Dunia, stadion ini terlebih dahulu direnovasi. STadion ini sendiri digunakan untuk pertandingan, termasuk match pembuka dan finalnya. Di kesehariannya, satdion ini memang kerap menjadi pilihan bagi berbagai pertandingan besar, termasuk untuk timnasnya.
7. “Wembley Stadium”, London, Inggris
Stadion Wembley yang kesohor menjadi yang terbesar kedua di daratan Eropa. Tempat ini menjadi kandang bagi timnas Inggris. Lapangan ini juga menjadi tempat diselenggarakannya Final Piala FA serta liganya. Pada tahun 2007, stadion ini dibuka. Diantara semua stadion yang dibangun, Wembley menjadi yang paling mahal biayanya, yakni mencapai 800 juta poundsterling. Dua tim pertama yang bertemu di area hijau ini merupakan timnas U21 Inggris dan Italia.
8. Gelora Bung Karno Jakarta, Indonesia
Stadion Utama Gelora Bung Karno atau disingkat GBK memang patut bangga sebab menjadi salah-satu yang terbesar di dunia. Dulu kita mengenalnya sebagai Gelora Senayan, yang dipergunakan untuk berbagai acara. Sesuai namanya, memang diambil dari Presiden Pertama RI. Stadion yang menjadi kandang bagi timnas dan klub Persija ini mampu menampung sekitar 80.000 bangku penonton.
9. Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia
Stadion kebanggaan negeri jiran yang dibuka pada tahun 1998. Perdana Menteri saat itu, Tun Dr. Mahathir bin Muhammad, meresmikannya pada 01 Januari 1998. Pada waktu itu stadion digunakan untuk ajang Commonwealth, sekaligus menjadi panggung bagi penampilan band asal Irlandia, The Corrs. Kapasitas penontonnya mencapai 100.000 penonton. Kini stadion Bukit Jalil menjadi kandang bagi timnas Malaysia serta dipergunakan juga sebagai gelaran Asian Cup.
10. “Borg El Arab Stadium”, Alexandria, Mesir
Stadion Borg El Arab ini dibangun pada tahun 2007. Berlokasi di area kota resort, sekitar 50 km dari barat Alexandria. Bisa kita lihat lintasan lari ada di sekelilingnya, dengan lampu sorot utamanya sebanyak empat buah. waktu itu, mereka membangunnya dengan harapan agar bisa menjadi tuan rumah bagi ajang Piala DUnia tahun 2010. Sayangnya, pilihan tetap jatuh pada Afrika Selatan.
http://www.ngasih.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar